Heboh! Pangeran Inggris Lakukan Pelecehan Seksual terhadap Korban Perbudakan Seks

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW YORK – Seorang perempuan bernama Virginia Robert Giuffre mengaku menjadi korban pelecehan seksual dari salah satu pangeran Inggris! Ia pun mengajukan surat-surat gugatannya di pengadilan federal di New York, Amerika Serikat (AS).

Virginia yang – merupakan korban perdagangan dan perbudakan seks oleh Jeffrey Eptein, secara blak-blakkan mengungkapkan bahwa Pangeran Andrew dari Kerajaan Inggris melecehkannya secara seksual saat usianya baru berusia 18 tahun!

Dalam gugatannya, pelecehan seksual itu terjadi di rumah Epstein di New York dan dua tempat lain pada 2001. Gugatan ini diajukan hanya beberapa hari sebelum tanggal kedaluwarsa undang-undang negara bagian yang mengizinkan korban pelecehan seksual masa kanak-kanak untuk mengajukan klaim yang seharusnya dicegah oleh undang-undang pembatasan.

Sang pengacara mengatakan bahwa kliennya bertekad untuk mengambil tindakan tegas terhadap Pangeran Andrew yang bergelar Duke of York itu.

“Jika dia (Virginia) tidak melakukannya sekarang, maka dia akan membiarkan dia (Pangeran Andrew) lolos dari pertanggungjawaban atas tindakannya. Dan Virginia berkomitmen untuk mencoba menghindari situasi di mana orang kaya dan berkuasa lolos dari tanggung jawab apa pun atas tindakan mereka,” tutur pengacara Virginia, David Boies kepada ABC News.

“Dua puluh tahun yang lalu, kekayaan, kekuasaan, posisi, dan koneksi Pangeran Andrew memungkinkannya untuk melecehkan anak yang ketakutan dan rentan tanpa ada yang melindunginya. Sudah lama berlalu baginya untuk dimintai pertanggungjawaban,” tulis surat pengadilan.

Virginia yang saat ini berusia 38 tahun itu kini tinggal di Australia, pertama kali menuduh Pangeran Andrew melakukan pelecehan seksual pada pengajuan pengadilan tahun 2014 dalam kasus yang dibawa oleh korban Epstein terhadap Departemen Kehakiman.

 “Saya diperdagangkan kepadanya dan dilecehkan secara seksual olehnya. Saya meminta pertanggungjawaban Pangeran Andrew atas apa yang dia lakukan terhadap saya. Yang berkuasa dan yang kaya tidak dibebaskan dari tanggung jawab atas tindakan mereka,” kata Virginia dalam sebuah pernyataan.

 “Saya berharap para korban lain akan melihat bahwa adalah mungkin untuk tidak hidup dalam keheningan dan ketakutan, tetapi seseorang dapat memperoleh kembali hidupnya dengan berbicara dan menuntut keadilan,” sambungnya.

“Saya tidak mengambil keputusan ini dengan enteng. Sebagai seorang ibu dan seorang istri, keluarga saya adalah yang utama. Saya tahu bahwa tindakan ini akan membuat saya diserang lebih lanjut oleh Pangeran Andrew. Tetapi saya tahu bahwa jika saya tidak melakukan tindakan ini, saya akan mengecewakan mereka dan korban di mana-mana,” tuturnya.

Virginia sebelumnya telah menyelesaikan dua tuntutan hukum federal yang ia ajukan sehubungan dengan Epstein tahun 2009 dan mantan kekasihnya, Ghislaine Maxwell tahun 2017. Virginia menuduh keduanya mengarahkannya untuk berhubungan seks dengan Pangeran Andrew tiga kali tahun 2001.

Dia mengklaim bahwa ini terjadi di London, New York, dan Kepulauan Virgin AS, di mana Epstein memiliki pulau pribadi. Namun, sederet klaim yang dituduhkan Virginia dibantah keras oleh pihak Istana Buckhingham.

“Dengan tegas disangkal bahwa (Pangeran Andrew) memiliki segala bentuk kontak seksual atau hubungan dengan (Virginia). Tuduhan yang dibuat adalah palsu dan tanpa dasar apa pun,” demikian pernyataan Istana, seperti dilansir Independent.

Gugatan Virginia datang hampir dua tahun setelah Epstein meninggal karena bunuh diri di penjara New York ketika ia sedang menunggu persidangan atas tuduhan konspirasi dan perdagangan seks anak.

Sementara Pangeran Andrew dalam sebuah wawancara kepada BBC pada November 2019, membantah seluruh tuduhan yang dilayangkan Virginia. Sang pangeran mengklaim bahwa sebuah foto tahun 2001, di mana dia melingkarkan lengannya di pinggang remaja berusia 17 tahun itu, mungkin telah direkayasa.

“Saya tidak percaya bahwa foto itu diambil dengan cara yang disarankan. Saya kira, dari penyelidikan yang kami lakukan, Anda tidak bisa membuktikan foto itu palsu atau tidak, karena itu hanyalah sebuah foto. Jadi sangat sulit untuk bisa membuktikannya, tapi saya tidak ingat foto itu pernah diambil,” kata Pangeran Andrew.

Dia juga mengatakan bahwa dia memiliki alibi untuk tanggal tersebut, ketika foto itu diduga diambil oleh Epstein di rumah Ms Maxwell di London. “Saya berada di rumah. Saya bersama anak-anak, dan saya membawa Beatrice ke Pizza Express di Woking untuk pesta, saya kira, sekitar jam 4 atau 5 sore,” katanya.

“Dan kemudian, karena Duchess sedang pergi, kami memiliki aturan sederhana dalam keluarga bahwa ketika yang satu pergi, yang lain ada di sana. Saya sedang cuti pada saat itu dari Royal Navy, jadi karena itu saya ada di rumah,” tuntasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini