MATA INDONESIA, JAKARTA-Ekonom senior Chatib Basri mengatakan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi tetap positif adalah mempercepat proses vaksinasi untuk mencapai Herd Immunity.
“Saya ingin mengatakan bahwa kalau kita ingin menjaga momentum dari pertumbuhan ekonomi yang sudah mulai baik di tujuh persen, maka percepatan vaksin itu menjadi sangat penting,” kata Chatib dalam Dialog ekonomi, Kamis 5 Agustus 2021.
Dia menjelaskan, memang sebelum penerapan PPKM yakni periode April-Juni mobilitas masyarakat bergerak, kegiatan ekonomi mulai membaik. Namun, karena mobilitas masyarakat terlalu terbuka menyebabkan kasus covid-19 meningkat kembali dan ekonomi terancam.
“Nah persoalannya adalah kita selalu ada di dalam Dilema ini karena mobilitas yang dibuka terlalu jauh itu juga memiliki risiko mengenai infected kasus yang naik. Sehingga pandemi nya itu kemudian menjadi muncul lagi seperti yang kita hadapi sekarang. Kemudian harus diketatkan lagi,” ujarnya.
Maka langkah yang harus dilakukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi ke depan beriringan dengan kesehatan yaitu ada dua kuncinya, pertama menerapkan prokes dengan ketat.
Namun jika dilihat, penerapan prokes di Indonesia tidak sebaik di negara Singapura dan Vietnam maupun negara lainnya. Maka kunci kedua, adalah mempercepat proses vaksinasi.
“Sebetulnya ada dua hal solusinya, satu, menjaga prokes, ya saya masih terus terang dalam soal disiplin kita mungkin tidak sebaik Singapura atau Vietnam. Kalau disiplinnya masih kurang opsi kedua adalah vaksin yang dipercepat,” ujarnya.
Chatib mengatakan ada perbedaan perekonomian dibandingkan negara yang angka vaksinasinya sudah tinggi dengan yang vaksinasinya masih rendah. Contohnya beberapa negara di Amerika Serikat seperti di New York, Boston, Massachusetts, kinerja ekonominya membaik karena vaksinasinya sudah mencapai 50 persen.
“Kita juga bisa lihat bahwa di Amerika Serikat itu pemulihan ekonomi nya bentuknya huruf V, karena vaksinnya tinggi itu juga yang terjadi misalnya di beberapa negara Eropa dan Cina,” katanya.