MATA INDONESIA, BANGKOK – Thailand mengadakan upacara penyambutan pada Senin (31/5) untuk menandainya kembalinya dua artefak ukiran tangan kuno yang dicuri beberapa dekade lalu dan sempat diselundupkan ke Amerika Serikat (AS).
Thailand telah memberi tahu Paman Sam tahun 2017 bahwa ambang pintu, yang berasal dari abad ke-10 dan ke-11, telah dicuri. Pahatan batu bergaya Khmer seberat 680 kg itu sebelumnya sempat dipajang di Asian Arts Museum di San Francisco.
“Hari ini adalah hari dimana mereka akhirnya kembali ke negara asalnya dan ditampilkan di sini,” kata menteri kebudayaan Thailand Itthiphol Kunplome pada upacara di Bangkok, melansir Reuters, Selasa, 1 Juni 2021.
Ambang batu pasir dulunya merupakan bagian dari struktur dua kuil keagamaan di timur laut Thailand. Pemerintah akan menilai apakah dua artefak tersebut bisa dikembalikan ke lokasi semula.
“Ini adalah pertarungan hukum yang telah menjadi contoh yang sangat baik bagi museum yang masih memiliki artefak Thailand secara ilegal karena mereka tahu mereka akan kalah dalam kasus ini,” kata Tanongsak Hanwong, yang menemukan artefak tersebut dan mendorong untuk dikembalikan.
“Banyak museum telah memilih untuk menjangkau dan memulai proses pengembalian daripada masuk ke proses hukum,” sambungnya.