Selama Gempuran Israel, 10 Ribu Warga Palestina Mengungsi

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Akibat serangan brutal Israel, PBB memperkirakan, sudah 10 ribu warga Palestina, yang dominan berasal dari Gaza, telah meninggalkan rumahnya masing-masing untuk menjauhi medan perang dan mengungsi.

Sebagian dari warga yang mengungsi tersebut, kini berdiam diri menanti akhir dari agresi Israel. Mereka banyak mendiami masjid dan sekolah-sekolah sebagai tempat berlindung.

“Mereka berlindung di sekolah, masjid, dan tempat lain selama pandemi Covid-19 global dengan akses terbatas ke air, makanan, kebersihan, dan layanan kesehatan. Rumah sakit dan akses ke layanan air dan sanitasi bergantung pada listrik, bahan bakarnya akan habis pada Ahad,” kata pernyataan PBB, Sabtu 15 Mei 2021.

PBB juga mendesak agar otoritas Israel membuka pintu untuk membawa bahan bakar, makanan dan perlengkapan medis untuk menolong korban terdampak perang.

“Semua pihak harus selalu mematuhi hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional,” demikian pernyataan PBB

Kemudian, PBB juga mengulangi seruan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres untuk segera melakukan deeskalasi di Gaza dan Israel. Setidaknya lebih 130 warga Palestina, termasuk 31 anak-anak dan 20 wanita, meninggal dan lebih 900 lainnya terluka dalam serangan Israel yang sedang berlangsung terhadap wilayah Jalur Gaza.

Israel terus menargetkan Gaza dengan pengeboman hebat yang menyebabkan kerusakan berat pada bangunan tempat tinggal di seluruh daerah kantong di Tepi Barat.

Ketegangan telah memuncak di daerah Syeikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki selama sebulan terakhir ketika pemukim Israel berkumpul mengikuti perintah pengadilan untuk menggusur keluarga Palestina dari daerah itu. Warga Palestina memprotes warga Israel di daerah Syekh Jarrah. Warga Palestina diancam akan terusir oleh pasukan Israel.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini