Ayah Siswa Korban Penembakan: KSP Sama dengan Teroris karena Korbankan Masyarakat Tidak Berdosa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kelompok separatis Papua (KSP) dinilai sama dengan teroris karena mengorbankan masyarakat tidak berdosa. Hal ini dikemukakan oleh Elminus Mom, ayah dari Ali Mom, siswa SMA Negeri Ilaga yang menjadi korban penembakan oleh KSP. Ia mengaku kecewa dengan tindakan yang dilakukan oleh kelompok tersebut.

“Saya sudah dua hari saya tunggu informasi atau jawaban juga belum ada. Berarti sekarang saya anggap KSP teroris. Karena bukan perjuangannya, mereka bunuh guru-guru, ibu-ibu, ya bakar gedung sekolah. Ini perjuangan sudah tidak suci, tidak murni, ini teroris,” kata Elminus Mom.

Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak terima atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh KSP terhadap anaknya.

“Saya tidak terima perlakuan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan KSP,” kata Elminus.

Adapun, Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Pol M Iqbal Alqudsy mengakui bahwa situasi dan kondisi di Beoga, Kabupaten Puncak telah berangsur kondusif.

“Aparat keamanan gabungan TNI-Polri hadir di tengah masyarakat dalam rangka memberikan kenyamanan dan untuk melindungi warga supaya bisa beraktivitas dengan normal,” kata Iqbal.

Sebelumnya, pelajar SMA Negeri 1 Ilaga menjadi korban tewas akibat ditembak oleh KSP pada 15 April 2021 lalu. Ironisnya, pelajar 16 tahun itu juga dibacok dengan senjata tajam hingga tewas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini