Sah! 6 Klub Inggris Mundur dari Liga Super Eropa

Baca Juga

MATA INDONESIA, MANCHESTER – Nasib kompetisi Liga Super Eropa menjadi tanda tanya setelah enam klub Liga Primer Inggris secara resmi menyatakan mundur.

City adalah klub pertama yang menyatakan mundur pada Selasa 20 April 2021 sore waktu setempat. Setelah itu, giliran Chelsea yang memutuskan mundur.

“Manchester City Football Club mengonfirmasi secara resmi memberlakukan prosedur menarik diri dari grup yang mengembangkan rencana untuk Liga Super Eropa,” bunyi pernyataan City.

Pada Selasa malam waktu setempat, empat klub Inggris tersisa, Manchester United, Arsenal, Liverpool, dan Tottenham Hotspur juga menarik diri dari Liga Super Eropa.

“Kami telah mendengar dengan seksama reaksi dari fans, pemerintah Inggris, dan stakeholder. Kami tetap komitmen bekerja sama dengan pihak lain di seluruh komunitas sepak bola untuk menghasilkan solusi berkelanjutan jangka panjang yang dihadapi di dunia sepak bola,” bunyi pernyataan MU.

“Dalam beberapa hari terakhir, klub telah menerima perwakilan dari berbagai stakeholder baik secara internal maupun eksternal dan kami ingin mengucapkan terima kasih atas kontribusi mereka yang berharga,” bunyi pernyataan Liverpool.

“Kami melakukan kesalahan dan kami minta maaf. Kami tahu butuh waktu untuk memulihkan kepercayaan Anda pada apa yang kami coba capai di sini di Arsenal, tapi mari kami perjelas bahwa keputusan untuk menjadi bagian dari Liga Super Eropa didorong untuk melindungi Arsenal, klub yang kalian cintai dan untuk mendukung sepak bola melalui solidaritas dan stabilitas keuangan yang lebih besar,” bunyi pernyataan Arsenal.

Dengan demikian, tinggal enam klub tersisa yang menjadi bagian Liga Super Eropa, yakni Real Madrid Barcelona, Inter Milan, AC Milan, Juventus, dan Atletico Madrid.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini