Pemain Top Sih Bebas! Messi Dapat 50 Ribu Vaksin Covid-19 Ditukar dengan Jersey

Baca Juga

MATA INDONESIA, BARCELONA – Lionel Messi membantu pemain asal Amerika Selatan untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Caranya? Dengan memberikan jersey ke perusahaan farmasi Cina, Sinovac.

Presiden Uruguay, Luis Lacalle Pou bertindak sebagai perantara. Dia memberikan tiga jersey Messi lengkap dengan tanda tangan kepada Sinovac dan sebagai imbalannya 50 ribu dosis vaksin.

Vaksin tersebut diberikan kepada Federasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL). Nantinya, vaksin akan digunakan untuk para pesepakbola yang tampil di Copa America yang dihelat di Argentina pada Juli 2021.

Salah satu ofisial CONMEBOL, Gonzalo Belloso, memposting jersey Messi yang diberikan kepada Sinovac dimana petinggi mereka kebetulan mengagumi Messi.

“Direktur Sinovac mengagumi Lionel Messi, yang dengan baik hati mengirimkan mereka tiga buah jersey lengkap dengan tanda tangan,” cuit Belloso, dikutip dari Daily Mail, Jumat 16 April 2021.

“Kami ingin semua pesepakbola mendapatkan vaksin sebelum tampil di Copa Amerika,” lanjut Belloso.

Kesepakatan itu mendapat kritikan dari otoritas kesehatan Brasil, Anvisa. Menurut mereka, vaksin tersebut harus tetap melewati izin edar sebelum disuntikkan.

Pasalnya, Sinovac sempat mendapat kritikan terkait tingkat keampuhan virusnya hanya 60-65 persen. Sejauh ini Brasil sudah memvaksinasi sekitar 13 persen dari total populasi atau mencapai 27,8 juta orang.

Copa America sejatinya dihelat tahun 2021 di Argentina-Kolombia. Tapi, turnamen itu terpaksa diundur menjadi 13 Juni-10 Juli mendatang karena pandemi Covid-19.

Nantinya, yang mendapat vaksin bukan hanya pemain dan pelatih, tapi juga untuk perangkat pertandingan serta panitia Copa America.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini