Pembangunan Masif Merupakan Tanda bahwa Papua Istimewa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pembangunan yang masif merupakan suatu tanda bahwa Papua termasuk istimewa beserta juga isinya dan masyarakat di dalamnya. Direktur Institut Perubahan Sosial (IPSOS) Dr Yusdi Usman menegaskan bahwa agar kesuksesan pembangunan akan lebih masif jika ditambah dengan pembangunan sosial yang menyasar masyarakatnya.

“Dari segi volume berdampak lebih besar, cuma tantangannya adalah apakah kemudian secara psikologis atau sosiologis masyarakat itu merasa ngga sih dengan kehadiran pembangunan itu, mereka jadi bagian dari Indonesia, ini jadi tantangan,” kata Yusdi kepada Mata Indonesia News, Rabu 14 April 2021.

Ia juga menambahkan bahwa pendekatan sosial dan psikologis bisa membuat masyarakat asli Papua lebih merasa menjadi bagian dari Indonesia. Salah satu caranya dengan merangkul masyarakat asli dengan cara yang lebih intim.

“Ia juga mengingatkan supaya Papua selalu dianggap istimewa sehingga masyarakatnya merasakan bahwa mereka merupakan bagian dari Indonesia. Maka, orang Papua bisa merasakan kesamaan seperti anak bangsa seperti yang lainnya,” kata Yusdi Usman.

Berdasarkan penelitian dari LIPI pada tahun 2019, pada dasarnya penyelesaian permasalahan di Papua adalah dengan adanya dialog damai yang sifatnya internal.

Upaya ini dinilai bisa menjadi solusi untuk meredam setiap gejolak yang terjadi di Papua. Maka pemerintah daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Papua, serta Majelis Rakyat Papua harus mampu bersinergi dan membawa Papua menjadi lebih maju dan sejahtera.

Pada intinya, dialog secara damai antara pemerintah pusat dan daerah serta pelibatan tokoh-tokoh pemuda, agama, dan perempuan menjadi solusi penting untuk mengatasi permasalahan yang ada di Papua.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini