Iran Desak AS Cabut Seluruh Sanksi

Baca Juga

MATA INDONESIA, TEHERAN – Pemerintah Iran mendesak Amerika Serikat untuk mencabut seluruh sanksi terhadap negaranya. Teheran juga menolak pelonggaran “step by step” atau langkah demi langkah apa pun dari pembatasan.

Kedua negara akan mengadakan pembicaraan tidak langsung di Wina mulai pekan depan sebagai bagian dari negosiasi yang lebih luas untuk menghidupkan kembali Pakta Nuklir 2015 antara Teheran dan kekuatan global, Cina, Rusia, Prancis, Jerman, dan Inggris.

Departemen Luar Negeri As menegaskan bahwa fokusnya adalah pada langkah-langkah nuklir yang perlu diambil Iran untuk kembali kepada kepatuhan terhadap perjanjian tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh mengatakan hari Sabtu (3/4) bahwa Teheran menentang pelonggaran sanksi secara bertahap.

“Tidak ada rencana langkah demi langkah yang sedang dipertimbangkan. Kebijakan definitif Republik Islam Iran adalah mencabut semua sanksi AS,” kata Saeed Khatibzadeh, melansir Reuters, Sabtu, 3 April 2021.

Tujuan dialog di ibu kota Austria tersebut adalah untuk mencapai kesepakatan dalam dua bulan, menurut pernyataan seorang pejabat senior Uni Eropa yang merupakan koordinator kesepakatan tersebut.

Juru bicara kementerian luar negeri Prancis mengatakan kepada wartawan dalam briefing harian bahwa kekuatan Eropa bekerja erat dengan Rusia dan Cina – pihak lain yang tersisa dalam kesepakatan, untuk menemukan solusi akan kebuntuan dialog antara Teheran dan Washington.

“Pertukaran ini lebih dari yang diperlukan karena Iran belum menerima untuk mengambil bagian dalam kontak langsung antara peserta lain JCPOA dan Amerika Serikat … yang akan memudahkan diskusi,” kata juru bicara Agnes von der Muhll.

Pemerintahan Presiden Joe Biden berusaha untuk melibatkan Teheran dalam dialog mengenai kepatuhan terkait Pakta Nuklir Iran 2015. Di mana sanksi ekonomi  AS dan lainnya terhadap Iran akan dicabut sebagai imbalan untuk pembatasan program nuklir Iran.

Sebagai catatan, mantan Presiden AS, Donald Trump menarik diri dari perjanjian ini pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi ekonomi. Keputusan AS tersebut membuat Teheran secara perlahan melanggar pembatasan Pakta Nuklir –yang bagi Iran sebagai balasan.

Baik Washington maupun Teheran masih belum sepakat untuk mengadakan pertemuan guna menghidupkan kembali pembahasan seputar Pakta Nuklir Iran 2015.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini