Belanja Infrastruktur Pemerintah Percepatan Pemulihan Ekonomi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 untuk sudah mulai terlihat membaik dibandingkan 2020. Hal itu ditandai dengan sudah banyaknya transaksi ekonomi. Program vaksinasi nampaknya menjadi andil utama dalam pemulihan ekonomi.

Ekonom Senior Institute for development of Economic and Finance (INDEF) Aviliani mengatakan, meski vaksinasi menjadi ‘game changer’ dalam pemulihan ekonomi, namun tetap tergantung kepada gerak cepat pemerintah dalam merealisasikan belanja APBN.

“Memang kalau dilihat di 2021 anggaran pemerintah untuk infrastruktur sama beberapa proyek strategis cukup besar, hampir Rp 400 triliun lebih. Tapi problemnya implementasinya harus lebih cepat,” ujarnya.

Seiring berjalannya triwulan I 2021, Aviliani melihat belanja APBN oleh pemerintah belum maksimal. Untuk itulah, mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di awal tahun ini diperkirakannya masih minus.

Menurutnya, belanja pemerintah akan lebih tinggi memasuki triwulan II dan III tahun ini. Sehingga menjadi penggerak utama bagi ekonomi Indonesia untuk segera keluar dari resesi.

Seperti diketahui, berjalannya proyek infrastruktur memberikan multiflier effect ke sektor yang menjadi turunannya termasuk transportasi, beton, aspal, dan lainnya.

Selain itu, sentimen lain yang menentukan percepatan pemulihan ekonomi, adalah lahirnya Sovereign Wealth Fund (SWF)/ Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Menurut Aviliani, meski belum beroperasi penuh tahun ini, setidaknya lahirnya SWF ini bisa menambah kepercayaan investor terhadap Indonesia.

“SWF kalau tahun ini menurut saya itu masih persiapan. Mungkin tahun depan. Kalau itu sudah terlaksana sih sangat bagus. Akan memberi multipiler effect, karena itu punya BUMN. Jadi orang itu akan lebih yakin investasi kalau lewat BUMN dibanding investasi sendiri,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kulon Progo Siaga Bencana, Rp700 Juta Disiapkan Atasi Dampak Cuaca Ekstrem Hingga Mei

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo mengajukan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp700 juta untuk menangani...
- Advertisement -

Baca berita yang ini