Waspada, Teroris Lakukan Segala Cara untuk Bertahan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Teroris mampu melakukan berbagai cara dan upaya untuk bisa bertahan dari tekanan aparat keamanan. Mereka mampu beradaptasi dan berinovasi menyesuaikan dengan situasi yang sedang terjadi. Terlihat dari penemuan bunker saat penangkapan teroris Jamaah Islamiyah (JI) Taufik Bulaga alias Upik Lawanga. Lokasi tersebut juga dipergunakan untuk menyembunyikan senjata.

Pengamat intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta menilai bahwa hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk bertahan dari tekanan aparat keamanan.

“Itu mekanisme bertahan (survive), orang atau kelompok yang dalam tekanan pihak lain apalagi tekanan aparat keamanan akan melakukan segala upaya untuk bertahan dan bersembunyi,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Jumat 12 Maret 2021.

Cara dengan membangun bunker ini dinilai merupakan salah satu upaya ‘cerdik’ teroris untuk berkamuflase. Mengingat di dalam lokasinya juga digenangi air sehingga sulit untuk dideteksi.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad menegaskan bahwa genangan air tersebut memiliki ketinggian selutut. Tujuannya untuk meredam suara saat uji coba senjata atau bom.

Sementara peternakan bebek juga digunakan untuk menyamarkan bunker yang ada di belakang rumah Upik Lawanga.

“Gunanya air setinggi lutut untuk membuat kedap suara, jadi memang dilakukan peledakan di dalam pengujian senjata di lokasi ini dan suara bebek ini yang dapat membuat pengaruh orang tidak terdengar suara itu,” kata Pandra.

Namun akhirnya teroris yang dinilai sebagai penerus Dokter Azahari ini telah tertangkap oleh Densus 88 saat berada di Lampung pada 23 November 2020 lalu.

 

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stabilitas Nasional Pasca Pilkada Merupakan Tanggung Jawab Bersama

JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang baru saja berlangsung di berbagai wilayah di Indonesia, telah menunjukkan kemajuan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini