Efek Cuci Otak, Pelaku Teroris Terpesona Perjuangan di Timur Tengah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Prof. Dr. Azyumardi Azra menegaskan efek cuci otak yang dilakukan kelompok teroris telah memengaruhi pandangan pelaku teror di Indonesia. Mereka terpesona terhadap perjuangan teroris yang terjadi di negara-negara kawasan Timur Tengah.

“Indonesia terpesona apa yang terjadi di Timur Tengah karena di cuci otaknya, doktrinisasi. Ini menyesatkan,” kata Prof. Dr. Azyumardi Azra melalui pesan yang diterima Mata Indonesia News, Kamis 25 Februari 2021.

Saat ini kelompok teroris internasional ISIS merupakan salah satu jaringan yang cukup berpengaruh di Timur Tengah. Kekalahannya pada tahun 2014, tidak menghilangkan pengaruhnya di beberapa wilayah salah satunya di Indonesia.

Ajaran ISIS yang mengedepankan kekerasan untuk mencapai tujuannya ternyata masih mengakar kuat. Terlihat dari kelompok afiliasinya di Indonesia yakni Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang sering melakukan aksi teror seperti bom bunuh diri.

Selain itu, JAD juga pernah terlibat kasus penusukan mantan Menkopolhukam Wiranto. Cara-cara ini dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan agama.

“ISIS tidak mencerminkan Islam,” kata Prof. Dr. Azyumardi Azra.

Namun ia menilai bahwa kondisi Indonesia masih stabil karena ada peran dari organisasi Islam yang dekat dengan masyarakat seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Kehadiran dua ormas inilah yang menopang demokrasi di Tanah Air.

“Demokrasi gagal di Timur Tengah karena tidak ada ormas islam civil society seperti NU dan Muhammadiyah,” kata Prof. Dr. Azyumardi Azra.

Keduanya merupakan pilar utama NKRI, jika Muhammadiyah mencerdaskan dan menyatukan umat Islam dari berbagai suku di Indonesia lewat amal usahanya di bidang pendidikan dan kesehatan. Sementara, NU berperan menyatukan para santri di seluruh nusantara melalui jejaring pesantren.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Gunung Es Kekerasan di Kulon Progo: Lebih Banyak yang Tersembunyi

Mata Indonesia, Kulon Progo - Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan di Kulon Progo sepanjang tahun 2024 tercatat mencapai 27 laporan. Di sisi lain, kasus kekerasan terhadap anak dilaporkan sebanyak 24 kejadian, sedangkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) mencapai 23 kasus.
- Advertisement -

Baca berita yang ini