Sayang Banget, Pemain-pemain Top Ini Nggak Pernah Main di Piala Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Piala Dunia merupakan turnamen sepak bola bergengsi di muka bumi ini. Setiap pemain pasti mengidamkan bermain pada turnamen yang digelar empat tahun sekali ini.

Bagi mereka, tampil di Piala Dunia merupakan obsesi yang harus diwujudkan sebelum gantung sepatu. Namun, tak semua pemain bintang bisa merasakan atmosfer turnamen ini dengan mudah.

Banyak pemain berlabel bintang dan bermain di klub besar dengan raihan trofi yang menakjubkan, tapi tak sanggup untuk berlaga di Piala Dunia.

Berikut beberapa nama top yang tak pernah main di Piala Dunia:

Alfredo di Stefano (Argentina, Kolombia, Spanyol)

Sulit menemukan pesepakbola lain yang selevel dengan pemain ini. Raihan 14 gelar liga domestik, lima trofi Eropa, dan delapan kali tercatat sebagai pencetak gol terbanyak di liga, membuat dirinya menjelma sebagai pemain terbesar yang pernah ada di dunia. Namun keberuntungan itu seolah enggan menghampirinya untuk berlaga di ajang empat tahunan dunia.

Ia pernah berseragam Argentina, Kolombia, dan Spanyol. Saat membela Argentina, negara menolaknya untuk tampil di Piala Dunia 1950. Empat tahun berselang, ia absen membela Kolombia karena tidak lolos kualifikasi Piala Dunia 1954. Bersama Spanyol, ia gagal membawa negaranya lolos Piala Dunia 1958 di Swedia. Walaupun ia bisa saja merasakan atmosfer Piala Dunia 1962, namun cedera hamstring membuat dirinya harus mengubur mimpinya dalam-dalam.

George Best (Irlandia Utara)

Ia adalah pesepakbola dengan teknik di atas rata-rata. Saat membela Manchester United, Best berposisi sebagai winger dan selalu menjadi andalan MU sejak 1963 hingga 1974. Bersama negaranya, ia selalu gagal membawa timnas Irlandia Utara lolos ke ajang empat tahunan tersebut karena negaranya tidak memiliki sejarah panjang di Piala Dunia. Best bisa saja membela Irlandia Utara ketika tampil di Piala Dunia 1982, namun sang pelatih saat itu tidak memasukkannya ke skuad karena usia Best telah mencapai 36 tahun.

Eric Cantona (Prancis)

Kesuksesan Cantona bersama Manchester United dapat dikatakan cemerlang, namun ketika bersama negaranya bisa dikatakan berbanding terbalik. Ia berhasil mencetak 20 gol bersama Les Bleus, tapi belum pernah sekalipun mencicipi gemerlapnya gelaran Piala Dunia. Namanya sempat dicoret dari timnas Prancis pada 1988 setelah ia menghina pelatih timnas, Henry Michel, sebelum akhirnya diperbolehkan kembali memperkuat timnas tiga tahun kemudian.

Sayang, ia gagal membawa Prancis berangkat ke Amerika Serikat pada 1994. Ketika Prancis bertindak sebagai tuan rumah Piala Dunia 1998, ia sudah memutuskan gantung sepatu dan mengubur impiannya untuk mengangkat trofi Piala Dunia.

Ryan Giggs (Wales)

Giggs merupakan satu dari deretan bintang Manchester United lainnya setelah George Best dan Eric Cantona yang gagal merasakan euforia Piala Dunia. Padahal, bersama Setan Merah ia berhasil mempersembahkan 13 gelar Premier League dan dua trofi Liga Champions.

Mantan pelatih Inggris, Glenn Hoddle pernah mengatakan, “Jika Giggs adalah pemain Inggris, dia adalah orang pertama yang saya panggil masuk timnas.” Ungkapan itu tidaklah berlebihan. Karena, hingga kini Wales selalu kewalahan untuk bisa tampil di Piala Dunia. Meski demikian, Giggs tetap setia pada negaranya meski pernah digoda memperkuat Inggris saat masih muda.

George Weah (Liberia)

Pria yang kini aktif berpolitik ini adalah pemain luar biasa yang pernah membela AC Milan dan PSG. Weah menjadi satu-satunya pemain Afrika yang mampu meraih Ballon D’Or, meskipun ia hanya memperkuat timnas Liberia yang dinilai paling lemah di benua Afrika.

George Weah, Liberia

Pada Piala Dunia 2002, Liberia nyaris melaju hingga putaran final. Namun, negaranya didera kesulitan keuangan. Akhirnya Weah membiayai sendiri perjalanan timnya dalam babak kualifikasi. Sayangnya Liberia tetap gagal lolos karena kalah satu poin dari juara grup Nigeria.

Reporter: Afif Ardiansyah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stabilitas Nasional Pasca Pilkada Merupakan Tanggung Jawab Bersama

JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang baru saja berlangsung di berbagai wilayah di Indonesia, telah menunjukkan kemajuan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini