Video FPI Dukung ISIS, Infiltrasi Terjadi Melalui Ormas Lokal

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Video Front Pembela Islam (FPI) yang mendukung ISIS telah beredar di media sosial dan menuai banyak reaksi. Salah satunya datang dari Mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean. Ia menegaskan bahwa hal ini wujud adanya infiltrasi terorisme kepada ormas lokal.

“Kita lihat bendera ISIS yang diusung dengan bebas serta orasi yang dikemukakan Rizieq Shihab terhadap ISIS itu boleh didukung,” kata Ferdinand kepada Mata Indonesia News, 16 Februari 2021.

Kondisi ini dinilai sebagai bentuk keterlibatan ormas lokal dalam jaringan terorisme internasional. Maka Ferdinand meyakini bahwa selama ini ada pergerakan ormas lokal yang menyokong aktivitas terorisme di dalam negeri.

“Infiltrasi terjadi melalui ormas lokal yang terlihat radikal makanya selama ini kita lihat Densus 88 sudah menangkap banyak orang yang terlibat FPI maka ini tanda infiltrasi terorisme asing ada di kita,” kata Ferdinand.

Sebelumnya, Menkopolhukam Mahfud Md pernah memperlihatkan sebuah video yang berisi FPI yang berbaiat terhadap ISIS yang terjadi pada tahun 2015.

Selain itu pemerintah juga memperlihatkan sebuah video serupa yang memperlihatkan ceramah Rizieq yang memprovokasi umat Islam dalam konflik Ambon.

Kumpulan video tersebut ditampilkan sesaat setelah pemerintah melarang kegiatan FPI karena tidak memiliki legal standing baik sebagai ormas atau sebagai organisasi biasa.

Larangan ini sudah tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) yang ditandatangani langsung enam pejabat tinggi atau kepala lembaga yaitu Menteri Dalam Negeri, Menteri Hukum dan HAM, Menkominfo, Kapolri, Jaksa Agung dan Kepala BNPT.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini