Pengamat: Panasnya Kontestasi Politik Jadi Celah bagi Kelompok Radikal

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tensi politik menjelang pemilihan presiden dan kepala daerah cenderung meningkat. Situasi ini ternyata menjadi peluang bagi kelompok radikal untuk masuk dan menyebarkan kebencian. Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi menegaskan bahwa kondisi politik yang memanas memang rentan dimanfaatkan kelompok radikal.

“Ketika manusia tidak terakomodasi kepentingan politiknya, cukup dengan trigger kebencian sehingga yang berbeda juga dibenci , ini yang dimanfaatkan radikal dan ekstrem,” demikian pernyataan Islah  yang diterima Mata Indonesia News, Senin 15 Februari 2021.

Tensi politik yang memanas sejatinya tidak lepas dari berbagai cara dan langkah yang dilakukan dari para calon untuk mencapai sebuah kemenangan. Namun dalam usahanya tersebut, tidak jarang menimbulkan kebencian serta kecurigaan antar satu dengan yang lainnya.

Eks Menkopolhukam Wiranto pernah mengemukakan bahwa celah dalam suasana kebencian inilah yang dimanfaatkan oleh kelompok radikal.

Ia juga menegaskan kelompok radikal yang memiliki tujuan untuk memboncengi kontestasi politik rentan menyebabkan konflik yang berujung pada kekacauan. Padahal momentum pemilihan presiden dan kepala daerah adalah suatu proses demokrasi yang mulia.

Maka dalam hal ini, pemerintah hadir dengan terus memantau dan mengawal peningkatan suhu politik menjelang pemilu agar tidak dimanfaatkan kelompok-kelompok yang bertujuan untuk menimbulkan keresahan dan kekacauan di tengah masyarakat.

Melalui situasi dan kondisi politik yang damai, maka rakyat dapat leluasa memilih pemimpinnya tanpa ada tekanan dari kelompok-kelompok yang terus membangun kebencian di tengah masyarakat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini