MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memproyeksikan ekonomi nasional akan tumbuh di angka 4,5 hingga 5,5 persen pada 2021 ini.
Untuk mencapai target tersebut, OJK akan melakukan sinergi kebijakan, untuk menjaga stabilitas di sektor keuangan bersama Bank Indonesia.
Ketua OJK Wimboh Santoso berkata, sejauh ini sudah banyak upaya dilakukan, salah satunya mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dengan meneruskan restrukturisasi kredit hingga Maret 2022.
“Silahkan para pengusaha yang kena dampak Covid-19, bisa direstrukturisasi lagi. Kami minta bahwa restrukturisasi yang dilakukan, yang berulang ini jangan diberi beban tambahan biaya-biaya yang tidak seperti kondisi normal,” kata Wimboh, Sabtu 6 Februari 2021.
Selain itu, OJK akan memberi kemudahan untuk kredit kendaraan motor, mobil hingga rumah bagi masyarakat.
“Penurunan-penurunan ini kami lakukan dengan bobot ATMR atau perhitungan risiko lebih rendah,” ujar Wimboh.
Untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional, OJK juga akan mempermudah kredit sektor kesehatan. Hal ini mengingat sektor kesehatan memerlukan ruang yang luas dalam beberapa tahun ke depan karena dampak Covid-19.
“Banyak ICU sudah penuh, ini tolong secepatnya diperluas dan untuk akses ke pembiayaan akan kami dorong, percepat dan kita permudah,” kata Wimboh.