Lampard Dipecat karena Chelsea Tak Sabar seperti MU dan Arsenal

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Frank Lampard dipecat Chelsea setelah melatih selama 18 bulan. The Blues disebut tak sesabar Manchester United dan Arsenal dalam hal memecat pelatih.

Lampard dipercaya melatih Chelsea pada 2019 menggantikan Maurizio Sarri. Di musim perdananya, Si Biru dibawanya finis di peringkat empat dan lolos ke Liga Champions.

Tapi, penampilan Chelsea di pertengahan musim menurun. Dari delapan pertandingan Liga Premier Inggris, klub London Barat hanya meraih dua kemenangan. Alhasil, Thiago Silva dkk. terdampar di peringkat sembilan terpaut 11 poin dari Manchester United di puncak klasemen.

Status Lampard sebagai legenda sekaligus pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah klub sama sekali tak menjadi jaminan. Pemecatan tetap diterima pria berusia 42 tahun itu.

Legenda Manchester United, Gary Neville menyebut, Chelsea tak sesabar Setan Merah dan Arsenal dalam hal mempertahankan pelatih.

“Model klub seperti Chelsea tak bisa dibandingkan dengan MU dan Arsenal. Saya tahu MU pernah memecat David Moyes dalam waktu delapan bulan saja, tapi itu situasi yang unik. Normalnya MU memberikan pelatih waktu beberapa tahun. Arsenal juga punya sejarah memberikan pelatih waktu, tapi Chelsea tak pernah seperti itu,” ungkap Neville, dikutip dari Sky Sports, Selasa 26 Januari 2021.

“Frank tahu ketika dia menerima pekerjaan itu dan tahu konsekuensinya sejak hari pertama. Dia tahu tak mungkin mendapatkan kesempatan melatih selama tiga tahun. Dia pasti diberitahu harus membawa Chelsea ke puncak apalagi dengan dana yang dikeluarkan musim ini,” katanya.

“Di dunia sempurna, harusnya pelatih diberikan kesempatan dua setengah tahun untuk membuktikan diri sendiri, tapi hal itu tak pernah terjadi di Chelsea. Tak bisa dibandingkan cara Chelsea memperlakukan pelatih dengan MU dan Arsenal,” ujarnya.

Selama era Roman Abramovich, sudah 12 pelatih menjadi korban. Paling lama pelatih di sana hanya mendapatkan waktu kurang dari tiga tahun.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Gunung Es Kekerasan di Kulon Progo: Lebih Banyak yang Tersembunyi

Mata Indonesia, Kulon Progo - Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan di Kulon Progo sepanjang tahun 2024 tercatat mencapai 27 laporan. Di sisi lain, kasus kekerasan terhadap anak dilaporkan sebanyak 24 kejadian, sedangkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) mencapai 23 kasus.
- Advertisement -

Baca berita yang ini