MATA INDONESIA, JAKARTA – Kalau ada negara di dunia ini yang kekurangan vaksin Covid-19, maka Amerika Serikat dan Inggris patut menjadi pihak paling disalahkan.
Pasalnya, menurut Direktur Utama Bio Farma (Persero) Honesti Basyir, dua negara ini memborong vaksin sebanyak tiga kali lipat dari jumlah keseluruhan warga negaranya.
Dampak dari belanja besar-besaran AS dan Inggris, membuat ketersediaan vaksin Covid-19 menjadi terbatas, dan mengancam kebutuhan negara lain.
“Kecenderungan negara-negara besar itu memborong suplai vaksin. Amerika itu membeli vaksin sampai tiga kali jumlah populasi mereka. Inggris juga melakukan hal yang sama,” ujar Honesti di Jakarta, Rabu 20 Januari 2021.
Ia mengakui, Indonesia tak mudah mendapatkan jumlah vaksin sesuai kebutuhan. Menurut Honesti, hal ini perlu langkah lanjutan, seperti kerja sama dengan negara produsen vaksin, agar kebutuhan dalam negeri terpenuhi semua sesuai target.
Namun, Honesti juga bersyukur, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memiliki lembaga yang terkoordinasi untuk memastikan semua negara berkembang memperoleh stok vaksin sesuai kebutuhan.
“Kalau tidak ada lembaga seperti ini, kemungkinan negara denganlow to medium income country di sini, mereka tidak akan mendapatkan suplai vaksin sehingga memang ini satu lembaga dan mereka memberikan vaksin ini gratis utnuk negara negara yang sudah ikut dalam Covid-19 facility tesebut,” ujar Honesti.