Pengkritik Utama Presiden Putin: Kasus Saya Direkayasa!

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Pengkritik utama Presiden Rusia, Vladimir Putin, Alexei Navalny akhirnya tiba di Rusia pada Minggu (17/1), setelah ia menghabiskan beberapa bulan di Jerman untuk menjalani perawatan. Setibanya di tanah kelahirannya, Navalny langsung ditahan aparat kepolisian.

Dalam kasus yang menarik perhatian dunia internasional, Navalny diketahui diracun dengan zat saraf Novichok musim panas lalu. Hal ini terungkap berdasarkan hasil tes yang dirilis militer Jerman. Namun ditolak oleh pihak Kremlin.

Usai mendapatkan perawatan di rumah sakit di Jerman, Navalny yang kini pulih mengungkapkan rencananya kembali ke Rusia. Dinas penjara Moskow (FSIN) pun mengatakan akan melakukan segala cara untuk menangkapnya ketika ia tiba di Rusia.

Sebagai catatan, pria berusia 44 tahun itu dituduh melanggar vonis penjara yang ditangguhkan terkait penggelapan dan kasus tahun 2014 yang menurutnya direkayasa. Meski begitu, Navalny hanya tertawa bersama awak media di pesawat ketika disinggung mengenai masalah tersebut

Sesampainya di tanah kelahirannya, Navalny dibawa empat polisi bermasker ke tempat pengecekan paspor di Bandara Sheremetyevo Moskow, tanpa menjelaskan detail masalahnya.

Pendukung Navalny mengatakan bahwa memenjarakan kritikus utama Presiden Putin itu justru dapat mengubah sosok Navalny menjadi tokoh revolusioner antiapartheid dan politisi Afrika Selatan, Nelson Mandela juga simbol perlawanan terhadap Kremlin.

“Saya tidak takut. Saya tahu bahwa saya benar. Saya tahu, semua kasus kriminal terhadap saya hanyalah rekayasa,” kata Navalny, melansir Reuters.

Navalny juga mengungkapkan bahwa Presiden Putin-lah, sosok yang meracuni dirinya. Akan tetapi, Kremlin dengan tegas membantah keterlibatan mereka dan mengatakan tidak ada bukti bahwa ia diracun.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini