Menlu Iran Sebut Sanksi Ekonomi AS sebagai Kejahatan Kemanusiaan

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan sanksi ekonomi yang dijatuhkan Amerika Serikat membuat Teheran menderita. Iran bahkan mengalami kerugian sebesar 250 miliar!

Bukan hanya itu, negara yang dipimpin oleh Presiden Hassan Rouhani itu bahkan tak mampu sekadar membeli obat-obatan dan vaksin yang diperlukan untuk memerangi virus corona yang telah merugikan Iran.

“Ini adalah sebuah kejahatan terhadap kemanusiaan,” tegas Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, melansir Reuters, Jumat, 4 Desember 2020.

“Orang Eropa mengatakan bahwa mereka sepenuhnya mematuhi (kesepakatan), kenyataannya tidak. Kami tidak melihat satu pun perusahaan Eropa di Iran, kami tidak melihat ada negara Eropa yang membeli minyak dari Iran, kami tidak melihat ada bank Eropa yang mengirimkan uang kepada kami,” sambungnya.

Amerika Serikat menerapkan kembali serangkaian sanksi sepihak terhadap Iran yang sebelumnya dicabut berdasarkan kesepakatan nuklir multi-negara. Sanksi mulai berlaku awal Agustus dan membatasi akses untuk mendapatkan mata uang dolar Amerika dan industri besar negara itu seperti mobil dan karpet.

Dalam perintah eksekutif yang dikeluarkan, Trump mengatakan sanksi ini bertujuan memberi tekanan pada Iran di sektor finansial yang bisa menghasilkan “solusi akhir yang lengkap” atas ancaman dari Iran, berupa pengembangan rudal dan kegiatan “jahat” di wilayah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini