MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab prihatin dengan situasi yang terjadi di Iran. Ia juga turut mengecam pembunuhan terhadap warga sipil.
Dunia dikejutkan dengan kematian seorang ilmuwan nuklir top Iran, Mohsen Fakhrizadeh yang tewas dalam sebuah serangan senjata ketika berada di dalam mobilnya, di Damavand timur, Teheran. Ia sempat dibawa ke rumah sakit, namun tak dapat diselamatkan akibat luka parah yang dialaminya.
“Kami prihatin mengenai situasi yang terjadi di Iran dan kawasan yang lebih luas. Kami ingin melihat penurunan ketegangan,” kata Dominic Raab kepada Sky News, Minggu, 29 November 2020.
“Kami masih menunggu untuk melihat fakta lengkap tentang apa yang sebenarnya terjadi di Iran, tetapi saya akan mengatakan bahwa kami tetap berpegang pada aturan hukum humaniter internasional yang sangat jelas menentang penargetan terhadap warga sipil,” sambungnya.
Kematian Fakhrizadeh kian meningkatkan bara amarah Teheran. Para pejabat Iran bahkan sepakat menuding Amerika Serikat dan Israel sebagai dalang di balik kematian Fakhrizadeh.
Kepala Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, Hossein Salami mengatakan balas dendam dan hukuman berat bagi para pelaku kejahatan ini sedang dalam agenda. Salami juga yakin bahwa Israel merancang dan mengarahkan pembunuhan terhadap Fakhrizadeh.