Maradona, Jenius Sepak Bola, dan Ketergantungan Narkotika

Baca Juga

MATA INDONESIA, BUENOS AIRES – Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona meninggal dunia di usia 60 tahun. Maradona dikenal sebagai sosok jenius sepak bola. Tapi, dia juga ketergantungan dengan narkotika.

Maradona meninggal dunia, Rabu 25 November 2020 malam WIB karena serangan jantung. Meninggalnya Maradona membuat dunia sepak bola dan pelakunya sangat berduka.

Pria bernama lengkap Diego Armando Maradona lahir 30 Oktober 1960 di Buenos Aires. Dia memulai kariernya di Argentinos Junior 1976-1981. Kemudian, dia memperkuat Boca Juniors, Barcelona, Napoli, Sevilla, dan Newell’s Old Boys.

Maradona mulai dikenal saat memperkuat Barcelona. Meski hanya bermain selama dua musim, skill Maradona memukau publik Camp Nou dan dunia. Puncaknya, saat Maradona membawa Napoli meraih dua Scudetto pada 1986/87 dan 1989/90.

Kelincahan Maradona dalam mengolah si kulit bundar menyihir lawan maupun kawan. Dia juga berhasil membawa Argentina juara Piala Dunia 1986. Saat itu, Maradona menjadi sorotan karena mencetak gol menggunakan tangan melawan Inggris di perempatfinal. Pemain Inggris protes keras, tapi wasit bergeming.

Bukan Maradona namanya jika tak membuat penonton berdecak kagum. Selain membuat gol kontroversial, Maradona juga mencetak gol spektakuler. Menggiring bola dari tengah lapangan, Maradona melewati beberapa pemain Inggris hingga akhirnya mampu mengoyak gawang The Three Lions.

Sayang, kejeniusan Maradona di sepak bola tercoreng oleh ketergantungan narkotika jenis kokain. Maradona mulai kencaduan kokain sejak memperkuat Napoli. Di Piala Dunia 1994, Maradona diusir dipulangkan karena gagal tes doping.

Saat diperiksa, ada zat efedrin di tubuh Maradona. Efedrin adalah obat yang bisa membantu mengatasi masalah pernapasan sekaligus meningkatkan performa dan kinerja. Selain itu, efedrin juga disebut bisa membantu menurunkan berat badan. Maradona dihukum 15 bulan tak boleh main sepak bola.

Maradona sempat menjalani rehabilitasi ketergantungan narkotika. Setelah dinyatakan pulih, Maradona sempat bermain lagi memperkuat Boca Juniors dan gantung sepatu di 1997. Setelah itu, dia beralih profesi menjadi pelatih beberapa klub dan pernah menukangi Argentina.

Reporter: Azizah Putri Oktaviana

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini