MATA INDONESIA, JAKARTA-Lebih dari 500 nelayan dari beberapa kota pesisir, Ibu Kota Dakar, Senegal dilaporkan terinfeksi penyakit kulit menular. Mereka terpapar penyakit tersebut saat berada di tengah laut.
Mereka saat ini sedang dalam karantina dan menjalani perawatan. Demikian disampaikan Direktur Informasi Kesehatan dan Pendidikan Senegal.
Menteri Kesehatan dan Aksi Sosial Senegal, Abdoulaye Diouf Sarr mengatakan berbagai tindakan telah dilakukan sembari pihak berwenang melakukan investigasi terkait penyakit tersebut, termasuk menerapkan larangan melaut selama beberapa hari.
“Abdoulaye mengonfirmsi penyebab penyakit tersebut bukan virus,” katanya.
Mengutip The Independent, Minggu 22 November 2020, kasus pertama diperkirakan muncul pertama kali pada 17 November, di mana seseorang berusia 20 tahun dilaporkan mengalami gejala termasuk ruam, wajah membengkak, bibir kering dan mata merah.
Menteri Sarr dan koleganya dari kementerian lingkungan hidup dan perikanan menggelar rapat yang dihadiri gubernur Dakar membahas penyakit tersebut, jumlah kasus, penanganan, penyelidikan negara, harmonisasi respons agar lebih efisien.
Kementerian menambahkan, larangan melaut akan berlanjut selama beberapa hari. Dalam rapat tersebut juga diputuskan terkait peningkatan alat kesehatan di sekitar distrik, dan melanjutkan penyelidikan.
Angkatan Laut Senegal akan dikerahkan untuk mengambil sampel air laut untuk dianalisis.
