Ketua Umum Baru PBSI Kunjungi Pelatnas Cipayung

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna memulai langkah pertama dalam menjalankan tugas barunya dengan melakukan kunjungan perdana ke Pelatnas Cipayung pada Kamis 12 November 2020.

Dalam kunjungannya, Agung didampingi Pelaksana Tugas Masa Transisi Alex Tirta meninjau sarana dan prasarana di pusat pelatihan tim nasional bulutangkis ini.

Beberapa fasilitas yang ditinjau adalah lapangan latihan, fitness center, asrama putra dan putri ruang makan atlet dan ruang serbaguna. Beberapa hal menjadi perhatian Agung khususnya sarana berlatih yang sehari-hari digunakan oleh atlet.

“Di kunjungan perdana ini, ketua umum masih melakukan peninjauan pada sarana dan prasarana di pelatnas. Rencana yang akan datang mungkin akan ada perbaikan dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana, demi kenyamanan atlet berlatih,” ujar Alex.

Saat meninjau lapangan latihan, Agung menyoroti kondisi penerangan di lapangan latihan yang perlu diperbaiki. Saat ini kondisi lampu lapangan masih mengunakan daya yang cukup besar sehingga meningkatkan suhu di lapangan.

“Ketua umum menyampaikan rencana untuk mengganti fasilitas penerangan di lapangan latihan, mungkin akan diganti lampu LED yang dayanya lebih rendah, bisa mengurangi panas di lapangan dan bisa langsung dinyalakan secara instan tanpa harus ditunggu terlebih dahulu,” ungkap Alex.

Dalam kesempatan ini, Agung juga berdialog bersama para pelatih yang ada di pelatnas diantaranya Rionny Mainaky, Amon Santoso, Harry Hartono, Thomas Indratjaja, Herli Djaenudin dan Iwan Hermawan. Pada kunjungan selanjutnya, Agung rencananya akan bertemu dengan para atlet, pelatih serta staff dan karyawan PP PBSI.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini