MATA INDONESIA, JAKARTA – Berdasarkan hasil rekaman ponsel yang dikumpulkan, dapat disimpulkan bahwa pelaku penembakan brutal di jantung ibukota Austria Wina, Senin (2/11) lalu, adalah satu-satunya pria bersenjata. Menteri Dalam Negeri Austria, Karl Nehammer mengatakan pihak intelijen masih terus menyelidiki informasi sang pelaku.
Usai serangan penembakan yang menewaskan lima orang -termasuk pelaku dan melukai 22 orang lainnya, kepolisian Austria berhasil menangkap 14 orang berusia 18-28 tahun sehubungan dengan serangan tersebut dan tengah menyelidiki mereka atas dugaan menjadi anggota organisasi teroris.
“Sebelum serangan teror dimulai, menurut informasi yang tersedia saat ini, beberapa hal juga tidak beres,” kata Menteri Dalam Negeri Austria, Karl Nehammer, melansir Reuters, Kamis, 5 November 2020.
Nehammer menambahkan, bulan Juli, Dinas Intelijen negara tetangga, Slovakia telah menyerahkan informasi yang menunjukkan bahwa penyerang mencoba membeli amunisi di negaranya, namun gagal. Hal ini dibenarkan oleh Direktur Jenderal Keamanan Publik, Franz Ruf.
Sebagai catatan, peristiwa penembakan ini terjadi beberapa jam sebelum Austria memberlakukan aturan nasional, sebagai salah satu langkah menghentikan penularan virus Corona. Banyak warga yang sedang bersenang-senang di restoran juga bar, sebelum tempat-tempat tersebut ditutup hingga akhir November.
Akan tetapi petaka justru hadir, sekitar jam 8 malam waktu setempat, seorang pria bersenjata lengkap melepaskan tembakan ke arah orang-orang yang berada di luar restoran maupun bar dekat Sinagog Seintenstettengasse- yakni tempat ibadah umat Yahudi di Wina.