Kompolnas: Ada Kepentingan Politik di Balik Aksi Tolak UU Ciptaker

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Komisi Kepolisian Indonesia (Kompolnas) menilai, aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang merebak di banyak daerah, khususnya ibu kota DKI Jakarta tak berdiri dalam ruang yang kosong.

Anggota Kompolnas Poengky Indarti menyebut, ada kepentingan politik tertentu di balik unjuk rasa menolak UU Ciptaker.

“Kami melihat bahwa demonstrasi UU Cipta Kerja tidak berdiri di ruang kosong. Ada berbagai macam kepentingan, termasuk kepentingan politik,” ujar Poengky dalam webinar pada Selasa 27 Oktober.

Dengan adanya kepentingan politik di balik unjuk rasa, menurut Poengky, Polri menjadi sasaran tembak.

Sementara pakar komunikasi politik Hendri Budi Satrio berkata, pemerintah sebenarnya sudah tahu bahwa demonstrasi ini bukanlah sebuah ruang kosong.

Namun, ia mengingatkan, agar pejabat-pejabat pemerintahan tak menyampaikan narasi berbahaya, seperti soal adanya dalang di balik unjuk rasa.

“Sebaiknya pejabat negara musti hati-hati menyampaikan pendapatnya jangan semua diumbar. Apalagi sebuah demonstrasi yang bukan ruang kosong kepentingannya banyak,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini