Ditolak 20 Dokter, Pria Ini Nekat Cabut Gigi Pakai Tang, Ngilu Liatnya!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Seorang pria asal Inggris melakukan hal yang tak biasa. Dirinya, nekat mencabut giginya sendiri menggunakan tang. Hal itu dilakukan usai ia ditolak oleh 20 dokter saat hendak periksa.

Pria bernama Chris Savage ini mengalami sakit gigi. Tapi mendapat perawatan gigi dari dokter merupakan sesuatu yang sulit di masa pandemi seperti sekarang.

Dilansir dari Metro UK, Chris putus asa karena 20 dokter gigi setempat tidak menangani keluhannya. Maka setelah berhari-hari menderita sakit gigi, dia mengambil tindakan sendiri.

Chris memutuskan cabut gigi dengan menggunakan alat yang ada di rumah. Ia pun mencabut giginya hanya dengan tang.

Pria asal Southsea, Portsmounth itu mengaku harus ‘merasa mabuk berat’ dengan menenggak delapan kaleng Stella Artois. Dia berharap minuman beralkohol bisa mengurangi rasa sakit sebelum giginya dicabut.

Dirinya bercerita giginya yang sakit ada lebih dari satu. Maka dia menunggu selama 24 jam. Bisa dibilang dia mengumpulkan nyali untuk cabut gigi kedua kalinya.

Tapi kali ini, dia melakukannya dalam keadaan sadar. Disadarinya, keadaan mabuk tidak mampu mengurangi rasa sakit.

Lazimnya, dokter gigi menyuntikkan anastesi untuk membuat gusi mati rasa sebelum gigi dicabut. Dengan demikian, proses pencabutan tidak akan terasa terlalu menyiksa.

Chris menceritakan pengalaman cabut gigi yang kedua enggak lebih mudah daripada yang pertama. Kali ini justru terasa lebih sakit.

“Jadi saya mencabutnya sambil menunggu lima menit. Menyiapkan mental dan berpikir saya harus melakukannya. Saya bisa merasakan tang di dalam mulut, rasanya benar-benar seperti ditarik dan dicengkram,” katanya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini