PSBB Transisi Dinilai Tak Efektif oleh Pakar Kesehatan, Ini Alasannya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi yang digulirkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dinilai Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra tidak efektif.

Dia beralasan, karena tidak adanya sinkronisasi antara DKI dengan daerah penyangga, seperti di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).

“Maka semacam mobilitas orang dan lainnya juga (mengakibatkan) tidak terlalu mampu mengendalikan Covid-19. Memang ada perlambatan kasus, tapi peelambatan itu ada angka tinggi lagi,” katanya.

Dia menambahkan, DKI akan sulit mengendalikan Covid-19 karena menerapkan PSBB transisi dan tidak adanya kolaborasi bersama pemerintah daerah penyangga Ibu Kota.

Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memutuskan kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi terkait penanganan Covid-19 atau virus corona, mulai Senin 12 Oktober 2020.

Atas penerapan itu, sejumlah tempat umum kembali dibuka dengan protokol kesehatan Covid-19. Salah satu yang kembali dibuka adalah bioskop, dengan batasan penonton paling banyak 25 persen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini