Ini Harapan PT LIB Ketika Liga 1 2020 Dilanjutkan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kompetisi Liga 1 2020 akan dilanjutkan kembali pada 1 Oktober 2020. PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) berharap Liga 1 tetap menjunjung fair play.

Kompetisi Liga 1 2020 sempat terhenti pada pekan ketiga, tepatnya pada 15 Maret 2020 lalu. Kompetisi sepak bola strata tertinggi di tanah air tersebut harus dihentikan sementara karena situasi pandemi Covid-19.

Hingga medio Maret tersebut, kompetisi baru menggulirkan total 24 pertandingan. Dengan hasil, Persib Bandung meraup hasil sempurna, memuncaki klasemen sementara Liga 1 2020. Sementara Bali United yang mengoleksi dua kemenangan dan sekali imbang, berada di peringkat kedua.

Setelah mempertimbangkan perkembangan yang terjadi dan respons dari semua kontestan, kompetisi Liga 1 2020 disepakati resmi dilanjutkan lagi. Terhitung pekan keempat akan dimulai pada 1 Oktober 2020. Dengan risiko, berakhirnya pada 28 Februari 2021. Bukan lagi pada November 2020 seperti jadwal awalnya.

“Kami sudah berkomunikasi secara langsung dengan semua klub Liga 1 2020 dan juga PSSI. Semua sepakat kompetisi dilanjutkan. Dengan catatan menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada. Karena itu, tema kompetisi juga berubah, Extraordinary,” ujar Direktur Utama LIB, Akhmad Hadian Lukita.

“Semoga lanjutan Liga 1 2020 tetap menjadi kompetisi yang berkualitas, menjunjung tinggi fair play, dan menjadi hiburan yang berkelas bagi seluruh pecinta bola Indonesia,” tambahnya.

Direktur operasional PT LIB, Sudjarno, menambahkan lanjutan kompetisi Liga 1 2020 masih menyisakan sekitar 280 pertandingan.

“Mempertimbangkan situasi dan kondisi yang terjadi, semua pertandingan kami pusatkan di Pulau Jawa. Kemudian pertandingan akan digulirkan dengan memerhatikan dan mematuhi protokoler kesehatan secara ketat. Baik itu pada H-1 atau pada hari pertandingan,” ungkap Sudjarno.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pusaran Konflik di Pantai Sanglen Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Berangkat dari penutupan akses masuk Pantai Sanglen, Kemadang, Gunungkidul, yang dilakukan oleh Kraton Yogyakarta dan Obelix. Warga setempat, yang selama ini memanfaatkan lahan Pantai Sanglen untuk bertani dan mencari nafkah, merasa terpinggirkan. Mereka khawatir pengembangan pariwisata berskala besar akan mengabaikan kesejahteraan masyarakat lokal dan merusak lingkungan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini