Paling Rentan Terjangkit, RSPAD Fokus Kembangkan Vaksin Covid-19 Khusus untuk Lansia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Vaksin covid-19 tahap ketiga saat ini tengah diuji klinis oleh pemerintah Indonesia. Namun, ternyata vaksin ini hanya diperuntukkan bagi mereka yang berusia 18 sampai 59 tahun.

Nah, sisanya untuk lansia belum ada, padahal mereka paling banyak terjangkit dan meninggal dunia.

Untuk itu, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah saat ini melalui Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto sedang mengembangkan vaksin dengan menggunakan teknologi plasma. Pengembangan teknologi plasma ini bekerja sama dengan Amerika Serikat.

Penggunaan teknologi plasma ini nantinya hanya diperuntukkan bagi orang lanjut usia atau lansia. Mereka yang berusia mulai dari 60 tahun dan tidak berlaku untuk usia di bawahnya.

Pandemi Covid-19 ini memang meluluhlantakkan perekonomian nasional. Namun dalam waktu yang bersamaan mendorong percepatan otonomi kesehatan yang ada.

Luhut menyarankan agar para pengusaha tidak ragu untuk terjun dalam bisnis kesehatan seperti obat-obatan. Sebab pemerintah akan mengawal dari belakang agar tidak akan mengalami gugatan atau kecaman dari pihak manapun.

Kepada para pengusaha Luhut mengingatkan, industri farmasi ini sangat menjanjikan. Tak perlu melirik pasar internasional, di dalam negeri pun bisa menjadi pasar produk kesehatan.

“Kita punya penduduk itu 273 juta. Marketnya besar, middle class itu sekitar 55 juta,” kata dia.

Percepatan otonomi kesehatan dan perputaran roda ekonomi di sektor ini akan berhasil bila dilakukan dengan kerjasama. Tentu saja sesuai dengan aturan yang berlaku.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini