Bank Emas Sebagai Solusi Mengurangi Ketimpangan Ekonomi

Baca Juga

Oleh: Dina Sari )*

Pemerintah terus memperkuat infrastruktur keuangan berbasis emas guna mengoptimalkan potensi sektor ini. Dengan adanya bullion bank, pelaku industri emas nasional memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengelola aset mereka secara efektif dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Presiden Prabowo menjelaskan pentingnya layanan bank emas. Ia menyebut selama ini emas di Indonesia belum memiliki penampungan setelah ditambang. Menurutnya, banyak emas yang mengalir ke luar negeri.

Prabowo juga memastikan bank emas akan menampung emas hasil tambang sebelum diekspor ke luar negeri. Hal tersebut juga mendukung misi hilirisasi yang telah dicanangkan Bapak Presiden dalam Asta Cita Kabinet Merah Putih.

Anggota Komisi XI DPR, Anies Biarwati, menilai bahwa pendirian bank emas menandai awal era baru dalam investasi emas sebagai bagian dari ekosistem keuangan modern. Ia menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia sejak lama telah menjadikan emas sebagai bentuk investasi, baik dalam bentuk perhiasan maupun logam mulia. Ia menyebut bahwa kehadiran bank emas akan mengubah cara pandang masyarakat terhadap emas sebagai aset keuangan yang lebih terstruktur.

Lebih lanjut, Anies mengungkapkan bahwa bank emas memiliki berbagai fungsi, termasuk sebagai tempat simpanan, pembiayaan, perdagangan, serta penitipan emas bagi masyarakat dan industri. Ia menekankan bahwa masyarakat tidak perlu ragu untuk memulai investasi melalui bank emas, mengingat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menjamin keamanan transaksi dalam sistem ini. Selain itu, keberadaan bank emas diyakini dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor emas.

Saat ini, industri emas nasional masih banyak mengandalkan pasokan dari bank emas luar negeri, termasuk yang berbasis di Singapura. Dalam jangka panjang, diharapkan bank emas dalam negeri dapat berfungsi sebagai cadangan strategis, sebagaimana yang telah diterapkan di negara-negara maju. Ia mencontohkan bahwa di Amerika Serikat dan India, bank sentral berperan dalam penyimpanan emas nasional. Ia menambahkan bahwa peran bank sentral dalam pengelolaan emas nasional di Indonesia masih dalam tahap kajian lebih lanjut.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menekankan bahwa pembentukan bullion bank di Indonesia merupakan langkah strategis untuk meningkatkan konsumsi emas ritel, memperkuat ekosistem industri emas, serta menciptakan nilai tambah yang diperkirakan mencapai Rp 30 triliun hingga Rp 50 triliun. Ia menjelaskan bahwa keberadaan bullion bank akan memungkinkan industri emas menjadi lebih terorganisir, meningkatkan likuiditas pasar, serta mendorong inovasi produk berbasis emas seperti tabungan emas dan kredit berbasis emas.

Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Fathi, menyambut baik langkah pemerintah dalam membentuk bank emas sebagai lembaga keuangan yang dapat membantu masyarakat dalam pengelolaan dan penyimpanan emas sebagai investasi. Ia menekankan pentingnya memastikan bahwa kebijakan ini memberikan manfaat yang luas, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Fathi menjelaskan bahwa konsep bank emas memiliki potensi besar jika diterapkan dengan baik. Selain sebagai instrumen investasi, masyarakat juga harus merasa aman dan nyaman dalam memanfaatkan layanan bank emas. Ia menilai bahwa pemerintah perlu memberikan penjelasan yang komprehensif terkait mekanisme, manfaat, serta bagaimana lembaga ini dapat bersifat inklusif bagi semua kalangan.

Lebih lanjut, Fathi menyampaikan bahwa Fraksi Partai Demokrat melalui Komisi XI DPR RI akan terus mengawasi implementasi kebijakan ini agar manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh segelintir pihak. Ia menegaskan bahwa pihaknya mendorong pemerintah untuk melakukan kajian mendalam serta melibatkan masyarakat dalam penyusunan regulasi terkait bank emas. Menurutnya, Fraksi Demokrat berkomitmen untuk memperjuangkan kebijakan yang berdampak positif bagi masyarakat luas.

Dengan semakin berkembangnya ekosistem bank emas di Indonesia, diharapkan kebijakan ini dapat mengurangi ketimpangan ekonomi serta memperkuat sektor keuangan nasional berbasis komoditas. Regulasi yang tepat dan transparansi dalam implementasi akan menjadi faktor kunci dalam memastikan bahwa bank emas benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat luas.

Selain itu, teknologi digital dan blockchain dapat berperan dalam meningkatkan transparansi dan keamanan transaksi emas dalam sistem bullion bank. Dengan penerapan teknologi ini, setiap transaksi emas akan tercatat dengan aman, mengurangi risiko penyalahgunaan, dan meningkatkan kepercayaan investor. Sistem ini juga memungkinkan akses yang lebih luas bagi masyarakat, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil, untuk berpartisipasi dalam investasi emas secara lebih mudah dan aman.

Di sisi lain, peningkatan literasi keuangan mengenai investasi emas menjadi tantangan tersendiri. Pemerintah dan otoritas keuangan harus lebih aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cara kerja bullion bank, manfaatnya, serta risikonya. Program sosialisasi yang melibatkan lembaga keuangan, akademisi, dan media massa dapat membantu masyarakat memahami bahwa bullion bank adalah alternatif investasi yang aman dan menguntungkan.

Dengan berbagai langkah yang telah dilakukan, pemerintah, DPR, dan industri perbankan harus terus bersinergi dalam memastikan bahwa bullion bank dapat beroperasi secara optimal. Jika kebijakan ini diterapkan dengan baik, Indonesia berpotensi menjadi pusat perdagangan emas di Asia, sejajar dengan negara-negara seperti Singapura dan Dubai. Dengan strategi yang tepat, bullion bank dapat menjadi instrumen penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional serta menciptakan peluang investasi yang lebih luas bagi masyarakat.

)* Pengamat Dunia Ekonomi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jelang Ramadan, Kulon Progo Pastikan 19.069 Tabung LPG Tersedia, Warga Tak Perlu Panic Buying

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, memastikan pasokan LPG bersubsidi tetap aman menjelang Ramadan bahkan sepanjang 2025 dengan alokasi mencapai 19.069...
- Advertisement -

Baca berita yang ini